Kamis, 20 Januari 2011

KHASIAT BATU GIOK


Dalam seni pengobatan Timur, batu giok diyakini sebagai perangsang aliran chi (energi murni). Engeri murni ini dianggap mamp mencegah penuaan sels-sel tubuh dan mengatasi aneka penyakit.

Tiomsi Hutapea (64) kadar gula darah saat puasa 470 mg/dl dan sesudah makan 2 jam berkisar 546 mg/dl. Akibatnya, warga Tanjung Priok, Jakarta Utara itu merasa lemas dan gemetaran. Ia tidak mau jalan-jalan karena khawatir jatuh.

Selain kadar gula tinggi, Tiomsi juga menderita sakit maag, asam uratm dan badan seperti ditusuk-tusuk. Sudah banyak dokter dan sinse yang ditemuinya. Sudah banyak juga obat penghilang rasa sakit yang dikonsumsinya, antara lain kapsul neurotion.

Sayangnya, pengobatan yang dijalaninya tak kunjung membuahkan hasil. Parahnya lagi, penglihatannya pun mulai kabur akibat katarak. DOkter mata menyarankan agar ia menjalani operaso katarak.

Karena kadar gula darahnya tak kunjung menurun, ia dianjurkan untuk melakukan suntik insulin dan minum 20 butir obat sehari. Ternyata, cara pengobatan itu pun tak jua memperbaiki kondisi kesehatannya.

"Yang terjadi, ginjal saya tak kuat mengolah obat-obatan yang masuk ke dalam tubuh. Badan pun jadi bengkak. Dokter menyarankan agar saya berhenti minum obat," ujarnya. Beruntung pada 28 November 2003, seorang temah menyarankan agar ia melakukan terapi batu giok menggunakan alat MPS (Management of Personal Medical System) dan kapsul Dima.

Hari pertama hingga ketika terapi tak terjadi perubahan apa-apa. Di hari keempat, ia mengalami muntaber (muntah berak). Lima hari kemudian, ia merasa amat pusing.

Beruntung, mulai hari kesepuluh dan seterusnya, ia sudah bisa tidur nyenyak, rasa sakit hilang, bisa berjalan sendiri, dam mampu melakukan senam ringan. Setelah mengikuti terapi selama sebulan, kadar gula daranya stabil, saat puasa 120 dan sesudah makan 170.

Selain itu, penglihatannya pun berangsur-angsur kembali. Untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Tiomsin tetap melakukan terapi batu giok.

Infra Merah Jauh
Dalam pengobatan Traditional Chinese Medicine (TCM), batu giok sudah dikenal sejak lama. Batu giok diyakini berkhasiat menyembuhkan berbagai penaykit. Menurut David Sungahandra, praktisi TCM yang berpraktik di Klinik Beijing, Jakarta Barat, sinse- sinse di zaman kekaisaran Cina menggunakan serbuk bati giok sebagai obat awet muda karena mengandung magnesium dan kalsium. Batu giok juga diyakini sebagai pengantar sinar infra merah yang baik.

Menurut Nihla Zairany, konsultan sekaligus bagian pemasaran MPS Puri Indah, kapsul Dima yang dikonsumsi Tiomsi untuk terapi menggunakan kekuatan batu giok. Batu giok yang tertanam di dalam kapsul Dima difungsikan untuk membantu mengembalikan vitalitas, merangsang regenerasi sel, meningkatkan daya tahan tubuh, merangsang tubuh melawan penyakit, serta melancarkan peredaran darah. Kapsul Dima sendiri merupakan perpaduan seni pengobatan tradisional Timur, yaitu pijat, akupresur, akupuntur, moksibasi, penyinaran infra merah jauh, dan chairo (pelurusan tulang belakang).

Kata Nihla, di dalam kapsul Dima tersusun jajaran batu giok dan lempengan epoxy carbon yang menghasilkan sinar infra merah jauh, yang ketika dipanaskan dengan suhu antara 30-75 derajat Celcius akan diserap tubuh.

Caranya, tubuh pasien dibaringkan di dalam kapsul raksasa. Secara otomatis epoxy carbon serta set roller batu giok bekerja memijat dari tulang leher hingga tulang paha bawah, tumit, dan betis disertai suhu udara panas yang bekerja selama 33 menit. Tekanan (presur) secara otomatis akan berhenti selama beberapa menit di setiap titik tubuh yang sakit.

Ada beberapa reaksi yang dialami pasien saat menjalani terapi kapsul DIma, misalnya kepala berat dan pusing, mengindikasikan adanya tekanan darah tinggi. Namun, reaksi tersebut hanya terjadi sesaat.

"Saat terapi, seluruh tubuh akan terasa lemas dan tekanan darah naik sesaat. Namun, keadaan akan kembali normal bila pasien melakukan terapi secara teratur. Pasien pun akan mengalami kesembuhan dari gangguan penyakit," tutur Nihla.

Kapsul Nihla didesai berbentuk kubah, mempunyai ukuran kemiringan 180 derajat menggunakan emitter penghasil sinar infra merah jauh yang terbuat dari lepengan epoxy carbon. Emitter ini menghasilkan sinar infra merah jauh dengan panjang gelombang 4,00-16,00 mikro.

Kata ihla, sinar infra merah jauh terbai menjadi 4 bagian, yakni sinar infra merah dekat dengan getaran gelombang 0,76-1,50 mikron, sinar infra merah sedang 1,50-4,00 mikron, sinar infra merah jauh 4,00-16,00 mikron, dan sinar infra merah jauh sekali, yang getaran gelombangnya lebih dari 16,00 mikron. Namun, katanya, pemijatan dan aliran sinar infra merah jauh itu berintikan pada batu giok yang terletak di bawah kapsul Dima.

Gelombang sinar infra merah yang cocok dengan gelombang tubuh manusia adalah sinar infra merah jauh yang kekuatan getar gelombangnya antara 4,00-16,00 mikron, hampir sama dengan gelombang energi manusia, yaitu 8,00-14,00 mikron. Adanya getaran gelombang sinar infra merah jauh pada tubuh manusia itu, secara langsung bermanfaat untuk melancarkan sirkulasi darah dan pembuluh darah yang tersumbat. Akibatnya, gangguan rematik, otot-toto yang sakit, dan artritis dapat disembuhkan.

Getaran gelombang itu dapat juga melancarkan dan menyeimbangkan metabolisme tubuh, sehingga mampu mengatasi dan memperlambat proses penuaan dini serta menghancurkan lemak-lemak yang tertimbun dalam tubuh. Tubuh pun dapat langsung karenanya.

Masih kata Nihla, getaran gelombang dalam tubuh manusia memainkan peran penting sebagai penyeimbang sel untuk penyembuhan penyakit. Jika getarannya konsisten akan dapat memelihara kesehatan secara maksimal.

Tak heran, kapsul Dima, yang notabene menggunakan kekuatan batu giok, mampu memulihkan gangguan penyakit secara cepat. Kerja batu giok di dalamnya dapat mengembalikan vitalitas, merangsang regenerasi sel, meningkatkan daya tahan tubuh, merangsang tubuh melawan penyakit, serta melancarkan peredaran darah.

Delapan Khasiat Batu Giok
1.        Sinar infra merahnya mampu mensterilkan dan menurunkan panas, sehingga mempercepat kegiatan kerja pada sistem pencernaan.

2.        Akupresur dan moksibasi (jalur energi yang disalurkan) di sekitar tulang belakang memperbaiki metabolisme di seluruh tubuh.

3.        Dapat membuang darah kotor dalam pembuluh darah.

4.        Memperlancar sirkulasi darah dengan moksibasi atau pemanasan pada pembuluh darah.

5.        Membantu semua organ tubuh dalam menerima rangsangan dengan melatih akar-akar saraf yang kaku.

6.        Meningkatkan hubungan antara tubuh dan sistem saraf dengan melenturkan saraf pusat yang kencang.

7.        Memperbaiki tulang bengkok dan posisi tubuh bungkuk.

8. Membebaskan gumpalan darah kotor di sekitar tulang dengan cara menghancurkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar