Senin, 14 Juni 2010

MAKNA IKHLAS

MAKNA IKHLAS

Setahu saya yang tidak tahu apa-apa ini, ada salah satu kata di antara trilyunan kata yang berjumpalitan di otak manusia yang sulit untuk dijabarkan maknanya. Kata itu adalah IKHLAS. Biasanya ikhlas didefinisikan sebagai perbuatan atau memberikan sesuatu tanpa pamrih/tendensi apa-apa.

nelayan

Lalu seandainya., misalnya, andaikata, kita sepakat dengan dengan definisi ini apakah ada perbuatan atau memberikan sesuatu tanpa pamrih itu? Mungkinkah kita beraktivitas tanpa pamrih? Misalnya pamrih untuk mendapatkan sesuatu sesuai dengan apa yang kita berikan sebagaimana ungkapan: Siapa yang menanam maka dia akan menuai hasil. Atau pamrih untuk masuk surga, atau pamrih untuk mengharapkan keridhaan Tuhan.

Lantas bila ada satu perbuatan dilandasi dengan niat yang tanpa pamrih itu, contohnya perbuatan apa ya? Ada satu pendapat yang sedikit banyak bernada kelakar, yaitu berbuat ikhlas tanpa pamrih itu seperti saat seseorang buang air besar. Dia tidak mengharapkan kembalian dari perbuatannya. Sekaligus tidak mengingat-ingat lagi kemana arah dan tujuan dari apa yang kita keluarkan (maaf, kotoran) itu. Inikah makna ikhlas?

Saya kurang begitu sepakat dengan contoh perbuatan ikhlas yang ini. Buktinya, bahkan saat seseorang itu memulai untuk masuk ke –WC setelah merasa perutnya tidak nyaman, bukankah dia memiliki niat agar tubuhnya kembali bugar dan rasa perutnya bisa kembali nyaman? Jelas niatnya tidak diucapkan dan sebuah tindakan yang terkoordinasi di alam bawah sadarnya.

Sehingga, contoh perbuatan apa yang bisa disebut perbuatan ikhlas? Sering kita dengar di berbagai forum keagamaan: beribadah lah dengan ikhlas hanya untuk mendapatkan keridhoan Tuhan. Saya memaknai, perbuatan yang masih ada tendensi untuk mendapatkan keridhoan Tuhan ini berarti belum IKHLAS.

Ikhlas, bagi saya, sungguh sesuatu yang adiluhung dan sangat ideal yang tidak boleh dikotori oleh tendensi apa-apa termasuk mengharapkan pemberian dan keridhoan Tuhan. Bila sebuah perbuatan memiliki tendensi untuk mengharapkan apa-apa termasuk keridhoan Tuhan, atau agar dapat pahala, bisa memperberat timbangan amal perbuatan sehingga bisa masuk surga dan terhindar dari neraka.. bukankah ini berarti tidak ikhlas?

Bila pegang tesis bahwa perbuatan IKHLAS berarti tidak mengharapkan apa-apa, tanpa terkecuali berarti harusnya ya sudah, tidak usah memiliki niat untuk mencari makna, arti, hakikat dan alasan sebuah tindakan. Berarti tindakan ikhlas itu diluar jangkauan akal sehat yang ingin selalu mencari tahu alasan-alasan tindakan. Ikhlas berarti SUWUNG, ORA ISO DIJELASKE OPO KAREPE… KOYO WONG EDAN. Mungkin Plato benar saat mengatakan dekat-dekatlah dengan kegilaan karena kegilaan dekat dengan Tuhan. Jadi???

YO ORA USAH MACUL OPO-OPO MASIO PANJENENGAN DUWE PACUL. PACUL IKU WATAKE AKAL. TERMASUK ORA USAH MACULI LANGIT, NGAREP-AREP RAHMATE GUSTI KANG MAHA WIKAN. BUWANGEN PACULMU LAN AYO SUWUNG SOKO NIAT NOPO KEMAWON PARA SANAK KADANG!

Mungkin juga saya salah dalam memaknai ikhlas ini. Jadi mohon Pencerahan dari Pembaca yang Budiman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar